Posts

Syekh Ahmad Rifa'i dan Syekh mutamakin Oleh : Muhammad Nawa syarif Ada sebuah karya sastra yang di gubah oleh Raden Panji jayasubrata. Sosok wedono Magetan ini menulis serat cibolek pada tahun 1892. Penyusunan serat cibolek didasarkan pada naskah induk Raden Adipati Panji suryakusuma, pensiunan bupati di Semarang. Ada 2 riwayat yang disebutkan dalam serat cibolek. Yaitu riwayat syekh Ahmad Rifa'i kendal dan syekh ahmad mutamakin. Nama cebolek diambil dari tempat tinggal haji mutamakin yaitu di desa cebolek. Pola penulisan kedua kisah tersebut memiliki kesamaan, yakni penghinaan terhadap gerakan pembaharuan pemurnian Islam oleh kelompok kelompok tradisional yang mendapat angin dari pemerintah Belanda. Bila Syekh Ahmad Rifa'i harus menghadapi para penghulu di Pekalongan, maka syekh mutamakin berhadapan dengan mas ketib anom Kudus. kisah keduanya berakhir dengan nada yang sama, yaitu memenangkan pihak yang dibantu oleh pemerintah kolonial Belanda. Sebagai sebuah karya

Menghidupkan Jam'iyyah Rifa'iyah merupakan salah satu perilaku alim adil

Image
Menghidupkan Jam'iyyah Rifa'iyah merupakan salah satu perilaku alim adil Pepatah Jawa mengatakan "Urip mung mampir ngombe" (hidup hanya sekedar minum). Kalau kita melihat kacamata kehidupan kita, dari bangun tidur hingga tidur lagi, kehidupan kita 80 persen hanya bersifat duniawi saja. Dan hal demikian dilakukan terus menerus hingga tiba saatnya memejamkan mata untuk selamanya. Apakah hal demikian merupakan perilaku orang yang alim adil? Al faqir akan sedikit menjabarkan perilaku seorang yang alim adil. Hadratussyaikh KH Ahmad Rifa'i Al Jawi ( beliau merupakan sosok waliyullah alim adil paro abad 19) telah menguraikan dalam kitabnya Abyanal hawaij juz 4 halaman 899 dengan nadzom Jawa berbentuk Arab Pegon : Ikulah lakune alim adil kang ditut Podo rumekso agamane Allah kang patut Angahino ing maksiyat asor sinebut Iku wong rumekso agamane Allah emut Rumeksane badan lan aqal lan arto Iku ginawe nulungi agomo kacito (Perilaku seorang yang harus di contoh adalah m

Nasab dan keturunan syekh Hasan Busyro

Image
Haulil Haul Simbah Kyai Hasan Busyro Karang Sambo ke 112 Mbah Hasan Busyro bin Mbah Abdul Hamid ( Mbah Hadits) bin Mbah Ansori bin Mbah Marhamah bin Mbah Asmoro Sufi ( Soemarto II) bin Soemarto I bin Kyai Ageng Selo bin Kyai Ageng Pemanahan bin Kyai Ageng Getas bin Kyai Bondan Gejawang bin Prabu Brawijaya IV ( Muslim) Keturunan : Mbah Risydan Mbah Burhan. Mbah Kaji Hasbullah. Mbah Haji Ilyas Putri Mbah Mufit Putri Mbah Mukhlisan Cucu mbah Alwandi Mbah Sudarman Mbah Mursidun Mbah Roliyan Mbah Zafari Mbah Dul ijah Mbah Haji Zaini Mbah Urip Mbah Dullah Kamar Mbah Hadi putri Mbah Mingun Mbah Rum Mbah Dullah Anwar Mbah Haji Ilyas Mbah Ma'ful Mbah Abu Mbah Rodin Mbah Khobri Mbah Turminah Mbah Haji Abdurrahman putri Mbah Dullah ketangi Mbah Nahar Mbah Pahati Mlandi Mbah Sahar Kejiwan Mbah Kumpul Mbah Usro' Mbah Manduri bumen Mbah Dullah Khairi Mbah Dimyati Mbah Alif Dll. ( masih banyak yang belum disebut) Keterangan foto : saat haul ke 121 Diceritakan oleh Ustadz Alawi dan

Do'a panyuwunan

Do'a (panyuwunan) Ketika kamu tak bisa berbuat baik, maka mintalah kepada Allah supaya dimudahkan berbuat kebaikan. Ketika kamu tak bisa mengaji/menuntut ilmu, maka mintalah kepada Allah supaya dimudahkan untuk menuntut ilmu. Allah itu maha pengasih dan penyayang. Buktinya memiliki sifat wajib Rohman rohim. Bukan dinamakan Tuhan kalau tidak memiliki sifat Rohman rohim. Salah satu waliyullah di Jawa yaitu hadratussyaikh Ahmad Rifa'i dalam kitabnya "abyanal hawaij" juz 4 halaman 990 mengatakan dengan syair nya : Sahe wong ndungo ing Allah karidhoan Iku nyuwuno ing Allah peparingan Ingdalem sahe iman lan kabecikan Syarate pepeke ikhlas ing Allah panejan Nyuwun ing Allah biso adil luhur derajat Iku panuwunan munfa'at akhirat Bener lan sahe ndungo arep kahimmat Nyoto pinaringan mungguh haqiqot. ( memintalah kepada Allah supaya selalu diberikan keimanan dan kebaikan. Syarat sah nya berdoa yaitu harus dengan ikhlas dan mencari ridhonya Allah ta'ala. Meminta

Haqe Kawulo dan haqqe Gusti

Haqqe Kawulo dan haqqe Gusti. Oleh : santri ngedan. Burung burung berterbangan menghiasi langit biru. Nan merdu kicauan yang berbagai nuansa. Ada yang "cit cit" ada yang tet tet". Semut yang kecil hidup mesra berdampingan saling menyapa satu sama lain. Ayam dengan Kokok nya menggugah manusia untuk menjalankan ibadah pada sang pencipta. Hewan hewan itu selalu bersyukur nerimo ing panduman Gusti. Tak pernah dengar cerita hewan yang menyimpan makanan untuk kepuasan dirinya. Burung emprit yang protes kepada sang pencipta kenapa ia tidak dijadikan burung alap alap saja. Berbeda dengan sebagian manusia. Manusia dengan kesempurnaan nya, masih merasa kurang akan segala galanya. Sifat hubbuddunya yang melekat dalam hati menjadikan nya jauh dari sang pencipta. Manusia yang berusaha merusak Haq nya Tuhan. Karena Haq nya manusia itu sendiri yang terabaikan (walaupun itu perkara muhal). Seorang waliyullah khowwas dari Jawa mengatakan lewat penanya berbentuk sya'ir Jawa. M

Mengenal BARANUSA

Image
Apa itu BARANUSA??? BARANUSA adalah kader Angkatan Muda Rifa’iyah (AMRI) sebagai kader khusus penggerak, pengemban dan pengaman program-program sosial kemasyarakatan AMRI. Kader khusus dimaksud adalah kader AMRI yang memiliki kwalifikasi Disiplin dan dedikasi yang tinggi, ketahanan fisik dan mental yang tangguh, penuh daya juang dan religius sebagai benteng ulama dan dapat mewujudkan cita-cita AMRI dan Rifa’iyah serta kemaslahatan umum. Apa Fungsi Utama BARANUSA??? a. Fungsi Kaderisasi BARANUSA merupakan perangkat organisasi AMRI sebagai kader terlatih untuk pengembangan kaderisasi AMRI. b. Fungsi Dinamisator BARANUSA merupakan perangkat organisasi AMRI yang berfungsi sebagai pelopor penggerak program-program AMRI. c. Fungsi Stabilisator BARANUSA merupakan perangkat organisasi AMRI yang berfungsi sebagai pengaman program-program sosial kemasyarakatan AMRI. Apa Tugas BARANUSA??? a. Merencanakan, mempersiapkan dan mengamalkan cita-cita perjuangan AMRI dan Rifa’iyah serta me

Strategi dakwah syekh Ahmad Rifa'i

Image
Pesantren Kaliwungu, Kendal adalah sebuah tempat pemondokan para santri dari berbagai daerah yang belajar mengaji kitab Salaf kepada Kiai Asyari. Di pesantren ini KH. Ahmad Rifai dibesarkan dan memperoleh pendidikan dari Kiai Asyari tersebut. Setelah tumbuh menjadi pemuda dan dianggap cukup pengetahuan ilmu agamanya, KH. Ahmad Rifai terjun ke dunia dakwah di Kendal dan Wonosobo, bahkan sampai ke Pekalongan. Di Kendal, ia mendirikan pengajian dan menghimpun para santri yang datang dari berbagai daerah, sehingga menjadi kelompok pengajian yang besar. Keberhasilan KH. Ahmad Rifai ni karena dakwah dan pengajiannya sangat menarik. Seluruh kegiatannya diketahui oleh pemerintah kolonial setempat. KH. Ahmad Rifai telah berhasil menggalang kekuatan yang belum pernah dimiliki kiai-kiai lainnya, sehingga pada saat ia diasingkan dan menetap di Kalisalak, KH. Ahmad Rifai sudah mempunyai jaringan luas untuk mengembangkan ajarannya. Strategi dakwah yang dikembangkan KH. Ahmad Rifai adalah sebagai b